Back

IHSG Naik Lebih dari 1% ke 6.913,68, Menuju Memulihkan Seluruh Penurunan Tahun ini

  • IHSG terus merayap naik sejak mencatatkan terendah 2025 di bawah level 6.000 pada awal April.
  • Investor mengalihkan perhatikan ke luar negeri di tengah absennya rilis data ekonomi di Indonesia.
  • Emas Antam mencoba bangkit setelah mengalami penurunan beruntun dari di atas Rp2.000.000 bulan lalu.

IHSG bergerak di sekitar 6.906,67 naik 1,09% pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di 6.860,44 dan sesaat mencatatkan terendah hari di 6.858,15 dalam satu jam pertama pembukaan sebelum merayap naik ke 6.913,68 di awal-awal pembukaan sesi kedua. Level tersebut merupakan tertinggi baru Mei 2025 dan juga level tertinggi sejak 7 Februari 2025. Dengan demikian, indeks semakin dekat dengan menghapus seluruh penurunan yang terjadi sejak awal tahun. Di tahun berjalan, indeks turun 2,49%, itu merupakan besaran penurunan yang bisa dipulihkan jika tidak ada faktor-faktor negatif signifikan yang membebani indeks dalam beberapa hari ke depan.

Semua indeks-indeks saham Indonesia bergerak di wilayah positif dengan besaran yang beragam. Sebagian besar indeks menunjukkan kenaikan di bawah 1%. LQ45, JII, ISSI, KOMPAS100, MBX, IDX80, dan JII70 adalah indeks dengan kinerja di atas 1%. Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks dengan kenaikan terbesar di +1,65%. ANTM dan MDKA yang naik masing-masing 8,19% dan 5,95% menjadi kontributor terbesar kenaikan indeks ini di balik kebangkitan harga Emas Antam dan Emas dunia (XAU/USD) pagi ini.

Perhatian Tertuju pada Keputusan Suku Bunga The Fed dan Pernyataan Jerome Powell

Pasar juga tampaknya mengabaikan Produk Domestrik Bruto (PDB) Indonesia kuartal pertama 2025 tahun-ke-tahun yang turmbuh 4,87% yang lebih rendah dari 5,02% sebelumnya. Dengan tidak adanya rilis data dari Indonesia, para investor mengalihkan perhatiannya ke peristiwa-peristiwa dari luar negeri. Yang terdekat adalah keputusan suku bunga The Fed. Bank sentral diprakirakan mempertahankan suku bunga, sehingga fokusnya akan bergeser ke pernyataaan Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk mengetahui arah kebijakan bank ke depan dan respon ketua terhadap Presiden AS, Donald Trump, yang ingin suku bunga diturunkan.

Rupiah berada di 16.454 melemah 0,15% terhadap Dolar AS. Rupiah tampak mematahkan penguatan enam hari perdagangan berturut-turutnya yang mencapai 16.379 pada hari kemarin. Rupiah tampaknya tidak mampu memanfaatkan pelemahan Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, seperti yang terlihat dalam Indeks Dolar AS (DXY) yang saat ini berada di 99,61, turun 0,61% setelah ditolak level psikologis 100 sebelumnya hari ini.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun di 6,907% yang mementaskan kenaikan 0,61% setelah dibuka di 6,865%. Imbal hasil ini melanjutkan kenaikan setelah mencapai 6,847% pada pekan lalu, merayap naik untuk tiga hari perdagangan berturut-turut. Kenaikan imbal hasil ini mengindikasikan investor membuang obligasi dan mencari aset-aset yang lebih berisiko untuk mendapatkan profit yang lebih besar, di tengah kenaikan IHSG dalam beberapa hari terakhir.

Penurunan Harga Emas Antam Dibatasi Area Rp1.900.000

Harga Emas 1 gram Antam kembali naik di Rp1.931.000  setelah sempat merosot hingga Rp1.905.000 kemarin dari tertinggi sepanjang masa yang diraih bulan lalu di atas Rp2.000.000. Kenaikan Emas Antam ini mendapatkan dorongan positif dari Emas spot dunia (XAU/USD) yang naik kurang lebih $50 ke area $3.381 di perdagangan sesi Asia hari ini. Tampaknya Emas menarik minat para investor di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik saat para pejabat Rusia mengatakan Ukraina meluncurkan pesawat nirawak ke Moskow untuk dua malam berturut-turut, yang memaksa pemerintah untuk menutup tiga bandara Utama di ibu kota.

IHSG dalam perjalanan menuju memulihkan seluruh penurunan yang dibuat indeks sejak tahun 2025 dimulai. Upaya tersebut dimulai setelah indeks mencatatkan terendah 2025 pada 8 April di 5.882. Untuk bisa pulih, indeks perlu meraih 7.092 (pembukaan 2025)  yang sekaligus menjadi target sisi atas utama indeks untuk saat ini. Jika target tidak dicapai atau ditolak dan berbalik arah, indeks bisa turun dan dibatasi oleh support terdekat di 6.707 yang merupakan titik tembus lower high.

Namun dalam jangka panjang, IHSG masih dalam tren bearish selama indeks berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, yang saat ini berada di 7.156, meskipun SMA ini mulai mendatar, mengindikasikan bahwa tren bearish-nya melemah.

Grafik Harian IHSG

IHSG

Indeks Dolar AS Jatuh Mendekati 99,50 seiring Imbal Hasil Obligasi Bertenor 2 Tahun Turun Lebih dari Setengah Persen

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur Dolar AS (USD) terhadap sekeranjang enam mata uang utama, mengalami depresiasi setelah mencatatkan kenaikan di sesi sebelumnya, diperdagangkan di dekat 99,60 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Selasa
Read more Previous

Situasi Sulit bagi Negara-Negara Asia di Luar Tiongkok – Commerzbank

Hanya masalah waktu sebelum laporan mulai muncul bahwa perusahaan-perusahaan China mencoba mengalihkan barang-barang mereka melalui negara-negara Asia lainnya untuk diekspor ke AS.
Read more Next